Tuang Cerita

Secangkir Hangat Cerita Ibu Muda

  • Home
  • Parenting
  • Pengembangan Diri
  • Traveling
  • Review Buku

Tag: brain

  1. Home
  2. brain
Review Toko Buku Import Online, Periplus
20/02/2019

Review Toko Buku Import Online, Periplus

Hai. Haaiii.. Hari ini saya senang sekalii karena buku yang saya cari-cari selama ini tiba juga ๐Ÿ˜ Tebak saya beli bukunya dimanaaa..? Yaps, betul sekali, sesuai dengan judul, saya beli bukunya di Periplus ๐Ÿ˜ Sudah lama saya mencari buku Brain Rules for Baby (Author: John Medina). Sebenarya saya ingin membeli buku bekas saja, supaya harganya dapat lebih murah hehee. Tapi […]

Read More
Review Buku 2

Arsip

  • Desember 2020
  • April 2020
  • Juli 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Februari 2019

Komentar Terbaru

  • Hastira pada Review Playparq Kemang: Tempat Hiburan/ Bermain Seru untuk Anak di Jakarta
  • Ain pada MoM Academy Sharing : โ€œKiat Menjadi Freelancer di Era Digitalโ€
  • Widya Safitri pada MoM Academy Sharing : โ€œKiat Menjadi Freelancer di Era Digitalโ€
  • Mau Beralih dari Working Mom menjadi Full Time Mom (Ibu Rumah Tangga)? Siapkan Dulu 11 Hal Ini – Tuang Cerita pada MoM Academy Sharing : โ€œKiat Menjadi Freelancer di Era Digitalโ€
  • Ain pada Mini Social Project di tengah Pandemi Covid-19

qurratulain_n

Huaaa nggak nyangka, besok akan ada agenda sangat Huaaa nggak nyangka, besok akan ada agenda sangat padat: jalan-jalan ke pekarangan rumah, lalu lanjut ke dapur, kamar mandi, dan gudang. Begitu aja terus seharian -.-
.
.
Kalau yang mau jalan-jalan beneran, boleeeh, tapi inget dengan protocol kesehatan ya, pakai masker selalu, bawa handsanitizer, botol minum sendiri, dll.
.
Ada yang pengen jalan-jalan, tapi belum tau mau ke mana? Atau sedang cari tempat rekreasi keluarga buat persiapan bulan depan? Atau pengen sekedar jalan-jalan virtual? Ke tempat ini aja yook bareng keluarga tercinta, worth it dan biayanya terjangkau, meskipun letaknya di pinggiran Jakarta. Jadi, mau tahu tempat apakah ini? Cus lah klik link di bio, ada di blog Tuang Cerita.
.
Anyway, saya dan keluarga main ke sini tepat 21 hari sebelum ujian besar ini datang. Info dari sumber terpercaya, tempat ini sudah beroperasi kembali (kasihan juga kan kalau karyawannya dirumahkan lama-lama). Tapi jumlah pengunjungnya dibatasi.
.
.
.
#tempatwisatakeluargaJakarta #referensiwisataJakarta #rekomendasiwisataJakarta #travellingJakarta #visitIndonesia #bloggerJakarta #bloggerperempuan #momblogger #emakblogger #travelblogger  #tempatbermainanakjakarta #tuangcerita #tempatrekreasiJakarta #wisataanak #wisatakeluarga
"Mulai aja Dulu" . . Sepertinya itu memang mantra "Mulai aja Dulu"
.
.
Sepertinya itu memang mantra yang tepat untuk mulai mengompos (beserta aktivitas less waste lainnya).
.
Kenapa mengompos?
Jawabannya: karena isu sampah yg tak kunjung selesai. TPA Bantargebang terus penuh & global warming semakin menjadi.
.
Oke, sudah cukup! Kita harus berbuat sesuatu. Drpd mengutuk kegelapan, lebih baik kita nyalakan lilinnya. Saatnya mencegah, memilah & mengolah sampah untuk bumi kita yg lebih sehat.
.
Berawal dr buku yg dipinjamkan oleh seorang teman, saya tergerak utk mengompos. Tapi karena belum punya wadah yg bagus, aktivitas ngompos pun terpending. Sampai suatu ketika, ada Kulwap dari Ibu Profesional:
.
"Mulai aja dulu. Pakai bahan seadanya saja (yg ada di sekitar kita). Jgn dibikin ribet"
Yaps, itu adalah kata kuncinya. Itu jd trigger utk saya langsung ngompos dg wadah seadanya: karung beras & keranjang sampah kecil dg banyak rongga.
.
Saya membuat 2 starter kompos di 2 wadah tsb. Berhubung setelah 3 hari didiamkan tidak ada perubahan, saya pun bertanya pd salah satu kawan @ida.sani Harus diakui, pada awal mengompos ini, saya benar2 banyak nanya (nanya apa neror ya? hehee) utk memastikan bahan yg dimasukkan atau cara saya sudah tepat.
.
Alhamdulillah di hari ke-7, starter sudah siap utk diisi sisa organik.Tapi krn masih pemula, sepertinya saya kurang banyak masukin unsur coklat. Jadilah saya kudu bertemu dg makhluk Tuhan paling imut bernama Bela (Bela-tung maksudnya :D). Bedanya sekarang saya tak lagi terlalu jijik dg kehadiran hewan ini. Mengingat pesan seorang mentor @efi_femi "Kenapa harus jijik? Bukankah kelak mereka yg akan menjadi teman kita di kuburan nanti?" Wow, so deep..
.
Oke lah, pantang mundur, maju teroos. Besok2nya saya sdh jarang ketemu dg si Bela ini. Plus nya lagi, kompos saya wangiii jeruk segar ๐ŸŠ๐Ÿ‹ (bs bikin mood booster).
.
Hari ini, tepat 1 bulan saya mulai mengompos. Awalnya terasa agak ribet. Namun, semuanya bisa diakali, asalkan kita fokus pd solusi (bukan berfokus pd masalah tdk ada tempat, waktu, dsb).
.
Setelah dijalanin, sebenarnya mengompos itu cukup mudah. Yg sulit itu adalah mengubah kebiasaan: dari yg menumpuk segala jenis sampah menjadi memilah + mengolah sampah (lanjut di comment
"Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak sein "Menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga. Bersyukurlah pada Yang Kuasa" - Laskar Pelang, Nidji
.
.
.
Ceritanya ni bocah lagi nari (katanya), trus minta difoto. Oke deh, let's capture the moment ๐Ÿ˜„
.
.
Aktivitas wajib tiap hari si bocah: main di perumahan orang tanpa sendal, jalan-jalan ke Taman lihat ikan cere, dan berceloteh sepanjang hari dengan suara gemesh nya.
๐Œ๐ข๐ง๐ข ๐…๐š๐ซ๐ฆ & ๐†๐š๐ซ๐๐ž๐ง Design
.
.
Sedikit cerita, karena Suami pengennya pekarangan rumah kami berkonsep "garden" (ditanami tanaman hias dan rindang), sedangkan saya bersikeras dengan tanaman produktif (seperti cabai, dkk), akhirnya kami mencoba menggabungkan kedua jenis tanaman ini.
.
Sejak awal menempati rumah ini (tepatnya 365 hari yang lalu), Suami langsung inisiatif untuk menanam pohon ketapang kencana. Beberapa bulan kemudian kami sepakat menanam cabai (ada sekitar 7 pohon yang tumbuh), dan cabainya sudah pernah dipanen sekali. Pasca itu, daunnya terlihat menguning dan banyak diserang hama. Plus daunnya tumbuh kemana-mana, sehingga secara estetika, kurang enak dipandang. Suami pun memangkas hampir seluruh pohon cabai, dan menyisakan hanya 1-2 pohon.
.
Sejujurnya kami memang sedang merencanakan untuk mendesain ulang tanah berukuran 3x1 meter ini. Yah meski kecil, semestinya tetap bisa dimanfaatkan dengan optimal. Alhamdulillah momennya bertepatan dengan Kulwhap Kebun Dapur dari @ibuprofesionalbanten
.
Banyak inspirasi yang didapat dari Kulwhap itu, terutama rekomendasi tanaman produktif yang mudah ditanam. Plus informasi penggunaan wallplanter, sepertinya akan sangat cocok untuk lahan terbatas seperti pekarangan kami. Nah, Slide 1 di atas adalah rencana/ desain kebun mini kami pasca menyerap ilmu dari Kulwap:
.
1. Daun adam hawa ungu (tanaman hias), ditanam di bagian terluar agar tetap ada sisi estetikanya
2. Wallplanter yang rencananya ditanami kangkung dan/atau bayam
3. Daun ubi
4. Lidah buaya (existing/ sudah ada)
5. Bunga telang dan daun jeruk (existing)
6. Pohon cabai (existing)
7. Pohon Ketapang Kencana (existing)
.
Secara umum, kami mencoba menambah tanaman yang disebutkan di tiga teratas. Semoga saja bisa terwujud aamiin.. Dan terima kasih banyak atas sharing-nya. Barakallah untuk Mba Devi dan tim IP Banten ๐Ÿ˜Š
.
*Slide 2: kondisi terakhir pekarangan (setelah hampir seluruh pohon cabai dipangkas)
.
.
.
#IbuProfesionalforIndonesia #KomunitasIbuProfesionalBanten #RumbelBumiBerhias #ChallengeDesignKebunDapur #SemestaKaryaUntukIndonesia #IbuProfesional2021
Haloha, Insta-tizen :D . . Mau sedikit cerita hari Haloha, Insta-tizen :D
.
.
Mau sedikit cerita hari Minggu kemarin kami sempat bermain di Playparq. Alhamdulillah sepi (hanya sekitar 10-15 orang). Memang selama pandemi tempat bermain ini membatasi pengunjung cuma 50 orang (jadi insya allah masih aman untuk jaga jarak).
.
Oh iya, saat ini Playparq lagi ada promo lho untuk HTM nya. Cus baca blogku (link di bio) untuk tau kode promonya. Plus baca review kami bermain di situ yah. Dijamin informasinya complete bin lengkap.
.
Selamat jalan-jalan virtual yah! Bagi yang halan-halan beneran, tetep inget protokol kesehatan 3M. Stay safe all!
.
.
.
.
#playparqkemang #tempatbermainanak #idebermainanak #idebermainbalita #reviewtempatbermainanak #parentingblogger #bloggerperempuan #momblogger #tuangcerita #tempatbermainanakjakarta #permainanseruanak #travellinganak
Tepat 3 minggu sebelum wabah virus itu ramai, kont Tepat 3 minggu sebelum wabah virus itu ramai, kontrak kerjaku di sebuah perusahaan swasta selesai. Aku yang sedang sibuk-sibuknya mencari kerjaan baru, terpaksa menghentikan aktivitas itu sementara waktu.
.
Di awal "ujian" pandemi, aku merasa kecewa, khawatir, dan sedih. Sampai akhirnya sang partner (suami) mengajakku untuk ikut mengambil peran dalam memutus rantai penyebaran Si Virus. Iya, daripada terus menyalahkan pihak tertentu atau mengandalkan pihak lain, kenapa tidak kita saja yang (membantu) menyalakan lilinnya?
.
Kala itu, harga handsanitizer sungguh tidak masuk akal (melonjak 2-8x lipat daripada harga normalnya)! Memang, saat permintaan lebih tinggi daripada penawaran, harga suatu barang akan naik.
.
Tapi di masa sulit begini, rasanya sungguh tidak berperikemanusiaan jika sampai ada perilaku "menimbun" dan ada yang mengambil kesempatan (untuk keuntungan pribadi semata). Oleh karena itu, kami berinisiatif membuat handsanitizer sendiri (dg mengikuti takaran dari para ahli) untuk dibagikan pada yang membutuhkan.
.
Selanjutnya kami membagikan masker kain 2 lapis dan makanan secukupnya di lingkungan sekitar kami. Serta membuat wastafel sederhana untuk para buruh dekat rumah.
.
.
Alhamdulillah beberapa minggu kemudian, saya diterima bekerja di sebuah perusahaan yang cukup bonafide. Benarlah kata orang bijak, dengan memudahkan urusan orang, Tuhan akan membukakan pintu kemudahan untuk kita :)
.
.
.
.
@ibuprofesionaljakarta
@sejutacintaibuprofesional
#semestakarya
#melangitkankarya
#membumikanbahagia
#Cloud9Playground
#Milad9IbuProfesional
#IPJakarta
#SharingSessionBerbagiDiKalaPandemi
#sejutacintaibuprofesional
#sejutacintaibuprofesionaljakarta
Load More... Follow on Instagram
  • Beranda
  • About
  • Contact

Copyright ©2021 Tuang Cerita . All rights reserved. Powered by WordPress & Designed by Cyclone Themes